MENGATASI KEBUNTUAN MENULIS
KEBUNTUAN MENULIS
Siapa sih yang tidak mengalami kebuntuan menulis. Kebuntuan menulis pasti di alami baik yang sangat pemula maupun yang yang sudah hampir 1 tahun mengikuti kegiatan kelas menulis. Di pertemuan kedua di kelas menulis yang di pandu bapak Eka Wardana kita menimba ilmu seputar kegiatan kepenulisan. Tema yang di angkat yaitu seputar kebuntuan dalam menulis.
Pada pertemuan kedua ini tugasnya tiga trik mengatasi kebuntuan menulis. Setiap.peserta beragam dalam mengatasi kebuntuan menulis. Di tugas kedua ini saya mendapat kritik dari master Eka tulisan saya lebih mengarah ke opini. Di kelas menulis ini pengampu kelas sangat jeli. Jangan coba-coba menulis asal-asalan pasti akan mendapat kritik dari beliau.
Sebagai seorang murid dan etika di kelas menulis bila kita mendapat masukan dari sang guru ya jangan baper. Justru harus mengucapkan terima kasih supaya ilmu kepenulisan semakin meningkat kualitasnya. Begitu banyak cara penulis dalam mengatasi kebuntuan menulis.
Masing-masing punya caranya sendiri-sendiri. Kalau saya pribadi di saat ide menulis buntu dan si kecil tidak boleh memegang HP dan laptop, sementara saya tinggalkan semuanya. Biasanya si kecil Zizan ingin mengajak saya main perang-perangan dan robot-robotan. Bercanda dengan si kecil ternyata bisa sedikit mengendurkan urat-urat syaraf yang tegang.
Tips berikutnya adalah memasak kesukaan suami. Setelah hidangan tersedia kami makan bersama. Setelah selesai makan kami menonton tivi dan berdiskusi seputar kebuntuan menulis. Saya sering banyak bertanya kepada suami seputar ilmu kepenulisan. Karena kita berdua sama-sama ikut kegiatan menulis. Itulah pentingnya pasangan hidup kalau kebetulan punya hobi yang sama.
Tips yang berikutnya tentunya dengan memperbanyak membaca. Saya dan suami sudah sepakat untuk serius untuk belajar menulis. Tak tanggung-tanggung setiap bulan saya anggarkan untuk belanja buku dan membayar buku Antologi yang memuat karya kami berdua. Ada sih teman yang bilang mahal. Mahal itu relatif dibandingkan dengan ilmu yang kita dapat.
Dan saya termasuk tipe yang tidak pernah puas. Semakin sering menulis saya merasa semakin banyak referensi yang harus di baca. Ada saja camilan buku yang saya beli setiap bulannya baik buku fiksi maupun non fiksi. Itu untuk memperkaya kosa kata kita dalam menulis. Nah kalau kamu sendiri bagaimana mengatasi kebuntuan menulis?
Wiwik Setiandani
Guru SMPN 1 Rumpin
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Semoga terus bisa berkarya, Bu. Tak ide, juga ide hehe. Salam kompak dari Karimun.
Selamat berkarya Bu..Mantap tulisannya
Langkah yg baik utk literasi berkelanjutan. Ayo lanjut terus menulis...
Tips menulis yang sangat menginspirasi
Wah tetima kasih infonya
waah..opini yg keren juga..malah jadi ide kan..
Wah jadi kangen sama pa Eka Wardhana & anaknya Amelia,beliau teman seperjuangan saat aku ikut merintis TK/SD AtTaufiq tahun 2003,& tahun 2007 saat aku dapat SK PNS hilang kontak,salam untuk beliau ya